Lambe satumang kari samerang

Lambe satumang (bibir setebal tumang atau bibir tungku dapur), kari samerang (tinggal sebatang padi). Peribahasa ini sering dijadikan ungkapan oleh orang tua ketika nasihatnya tidak diperhatikan sama sekali oleh anak-anaknya. Bibir setebal tumang merupakan perlambang bahwa di mulut orang tua terdapat banyak nasihat. Sementara itu, bibir tinggal setebal gagang padi menjadi kiasan bagi orang tua yang telah kehabisan nasihat bagi anaknya.

Dahulu, peribahasa tersebut sering digunakan untuk melampiaskan kejengkelan orang tua ketika nasihatnya dianggap angin lalu. Seluruh nasihat seperti masuk ke telinga kiri, keluar lewat telinga kanan. Semua hanya lewat, tidak satu pun singgah di kepala si anak. Nasihat tersebut berhenti hanya sebatas kata-kata. Di Jawa, sering terdengar idiom “nggih, nggih, ora kepanggih.” Menjawab “ya”, tetapi pekerjaan atau tugasnya tidak dilakukan sama sekali. Disuruh belajar, anak itu selalu menghindar. Diajari bekerja, begitu orang tua lengah, si anak justru main ke rumah temannya sampai sore. Padahal, usianya menjelang remaja. Biasanya, untuk menyingkirkan kemampuan batin, orang tua sering menggerutu dalam bahasa jawa, “bocah kok ngentekake lambe ! lambe satumang kari samerang.”
SHARE

Bocah Jawa

Hanya seorang bocah yang ingin menguri-uri budaya jawa yang mulai terkikis

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar