Manungsa winenang ngudi, purba wasesa ing astane Gusti

Manungsa winenang ngudi (manusia berhak usaha), purba wasesa ing asane Gusti (kekuasan tetap di tangan Allah). Ungkapan tersebut salah satu wujud dari kepercayaan spiritual di Jawa yang mengakui bahwa manusia hanyalah titah sawantah, yang seluruh liku kehidupannya tak bisa ditentukan sendiri, melainkan tergantung pada kehendak Allah semata. Peribahasa ini sebagaimana ungkapan yang telah berlaku umum, yaitu manusia berusaha, Tuhan yang menentukan.

Kepercayaan di dalam peribahasa tersebut masih diamalkan oleh orang-orang Jawa. Dengan demikian, mereka sangat paham dan sadar terhadap hukum sangkan paraning dumadi (asal-usul kehidupan). Bahwa manusia itu diciptakan, dan ada yang menciptakan. Meskipun mungkin mereka lupa pada peribahasa ini, tetapi realitasnya, dalam perilaku keseharian mereka tetap berada dalam dimensi religiositas yang kental. Terbukti, peribahasa ini memiliki hubungan erat dengan peribahasa-peribahasa lain. Yaitu, alon-alon waton kelakon, kebat kliwat ngangsa marakake brahala, sabar subur, ana dina ana upa, ora obah ora mamah, dan sebagainya. Walaupun begitu, toh manusia bukan wayang. Mereka dibekali akal budi oleh Allah. Dengan karunia itu, manusia hendaknya menyadari keterbatasannya.
SHARE

Bocah Jawa

Hanya seorang bocah yang ingin menguri-uri budaya jawa yang mulai terkikis

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar